Bulan Ramadhan tidak lengkap bagi kami jika tak ada petasan,benda ini seperti sudah menjadi tradisi kami setiap bulan Ramadhan.dari yang sekecil ujung jari telunjuk,sampai sebesar kaleng Pocari sweat,kami biasa menyebutnya PETASAN TEKO.
Kami memainkan petasan ini tidak hanya dilempar meledak,kami menyertakannya dengan barang-barang bekas.misal lampu neon,memang berbahaya,tapi benar-benar seru bagi kami.
Tak jarang kami mendapat omelan dari para warga,tetapi kamipun bukan merenung tapi malah makin jadi.....??.Kadang kami melemparkan ke depan pintu gerbang si orang yang memarahi kami.
Petasan yang paling kiri warna merah,petasan itu sebesar ujung jari telunjuk,tapi ledakannya bisa memecahkan sebuah bambu berdiameter 10cm,dan yang kekanan lagi,itu kira-kira sebesar balsem tapi agak besar sedikit,ledakannya bisa menghancurkan 5 tumpuk asbes,radius suaranya sekitar 1 km.Dan yang berwarna merah darah adalah petasan janwe.Petasan ini terbang seperti roket,daya ledak kira-kira seperti petasan teko kecil.Tapi bisa menghancurkan sebuan botol sirup.
mantaaaaapppp!!!!
BalasHapus